Sejarah

Melihat kenyataan hidup masyarakat Indonesia yang terbelenggu oleh kemiskinan akibat kekuatan kartel dan tergerusnya daya beli masyarakat secara terus menerus karena inflasi, krisis ekonomi dan juga dekadensi moral yang terlihat dari pragmatisme hidup yang berlebihan masyarakat, gaya hidup yang semakin konsumeris dan munculnya gejala ketidakpercayaan pada institusi politik, sosial dan ekonomi dari masyarakat maka Robby Tulus, mantan Direktur Regional International Cooperative Alliance (ICA) dan tokoh koperasi dunia menaruh keprihatinan dan mencoba untuk merintis suatu pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang disebut dengan Kolega Sosial Ekonomi Strategis Indonesia (K3SI) pada tahun 2011 yang kemudian telah lahirkan kader kader lokal yang berkarakter dan unggul yang diharapkan juga melakukan langkah aksi kongkrit membangun organisasi sebagai benteng bagi kekuatan sosial ekonomi masyarakat.  Setelah program kaderisasi berjalan dua tahun, terbentuklah rintisan organisaai asosiasi kader di berbagai daerah di Indonesia dan juga koperasi konsumen/ consumer union sebagai bentuk aksi nyata perintisan lembaga sosial ekonomi.

Pada tanggal 20 – 21 Mei 2013 para kader berkumpul dan menyelenggarakan satu kongres nasional di Hotel IBIS, Bandung dan mendeklarasikan satu organisasi yang bernama Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) yang diketuai oleh Suroto dan sekaligus membentuk satu organisasi federasi koperasi nasional yang bernama Induk Koperasi Konsumen Indonesia (IKKI) yang diketuai oleh Frans Supriyanto.

Pada tahun 2015, dalam satu Rapat Anggota Tahunan (RAT) IKKI yang ke-3, di Sintang, Kalimantan Barat, dikarenakan ternyata muncul banyak varian jenis koperasi yang dirintis oleh para kader lalu IKKI berubah nama menjadi Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR) agar dapat menjadi federasi bagi seluruh organisasi yang diketuai oleh Munaldus Nerang. Pada tahun 2016, dalam RAT INKUR yang ke-4 di Wisma INKOPDIT di Jakarta INKUR resmi mendapat badan hukum sebagai federasi koperasi nasional yang kemudian resmi menjadi anggota International Cooperative Alliance (ICA) pada tahun 2017 yang dikenal secara Internasional dengan nama INKUR Federation.

Dalam kepemimpinan Munaldus Nerang, organisasi INKUR mulai terlihat tertata secara organisasi dan pada tahun 2021 dalam acara RAT INKUR secara online telah dilakukan pergantian kepengurusan dan dipilih Yohanes De Deo Widyastoko sebagai ketua.  Hingga akhir tahun 2023, anggota INKUR sebanyak 18 Koperasi Primer yang bergerak di sektor konsumsi, pertanian dan peternakan, jasa non keuangan dan lain lain.